Sabtu, 17 November 2012

Soal Jawab Mual Muntah


Mual muntah
1.     1.   Apa saja yang memicu rangsangan di pusat muntah
Jawab :
Pusat-pusat koordinasi muntah ini dapat diaktifkan oleh berbagai cara. Muntah yang terjadi karena stress fisiologis, berlangsung karena adanya sinyal yang dikirimkan melalui lapisan otak luar dan limbic system ke pusat muntah (Vomiting Center). Muntah yang berhubungan dengan gerakan terjadi jika Vomiting Center distimulasi melalui sistim pengaturan otot (vestibular atau vestibulocerebellar system) dari labirin yang terdapat pada telingan bagian dalam. Sinyal kimia dari aliran darah dan cairan cerebrospinal (jaringan syaraf otak sampai tulang ekor) dideteksi oleh CTZ.  Ujung syaraf dan syaraf-syaraf yang ada didalam saluran pencernaan merupakan penstimulir muntah jika terjadi iritasi saluran pencernaan, kembung dan tertundanya proses pengosongan lambung.Ketika pusat muntah (Vomiting Center) distimulasi, maka motor dari cascade akan bereaksi menyebabkan muntah. Kontraksi non peristaltic didalam usus halus meningkat, gallbladder berkontraksi dan sebagian isi dari usus dua belas jari masuk kedalam lambung. Kondisi ini diikuti dengan melambatnya gerakan peristaltik yang akan mendorong masuknya isi usus halus dan sekresi pankreas kedalam lambung dan menekan aktivitas lambung.

2.    2. Rangsangan muntah distimulasi beberapa senyawa neurotransmiter, sebutkan beberapa senyawa, dimana senyawa tersebut menstimulasi
Jawab :
Ada beberapa senyawa neurotransmitter yang dpat menstimulasi muntah diantaranya reseptor kolinergik dan histamin, dopaminergik, opium, serotonin, neurokinin. Yang menstimulasi di pusat pengatur mutah, CTZ, dan di saluran cerna.

3.    3. Sebutkan beberapa golongan senyawa antiemetik, jelaskan mekanisme kerjanya dan indikasinya (indikasi emesis karena apa)
Jawab :
1.        Golongan Antagonis Reseptor 5HT3-
Obat anti emetik ini menghambat reseptor serotonin pada sistem saraf serebral dan saluran pencernaan. Sehingga obat golongan ini dapat digunakan untuk mengobati mual dan muntah setelah operasi dan penggunaan obat sitoksik.
2.        Antagonis Dopamin
Mempunyai kerja antiemetik. Efek antiemetik ini disebabkan oleh kombinasi efek periferal (gastrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di kemoreseptor yang terletak di area postrema otak. Pemberian antagonisme dopamin menambah lamanya kontraksi antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung dalam bentuk cairan dan setengah padat pada orang sehat, serta padat pada penderita yang pengosongannya terlambat dan menambah tekanan sfringter esophagus bagian bawah pada orang sehat.
3.        Golongan Antihistamines
Golongan antihistamin ini juga disebut golongan antagonis reseptor H1 histamin.   Antagonis histamin bekerja dengan menghambat kerja dari histamin melalui reseptor histamin. Obat anti histamin H1 biasanya berkompetisi (bersifat kompetitif) dengan histamin untuk mengikat reseptor, untuk meringankan reaksi alergi seperti rhinitis dan urtikaria.
4.        Penghambat Channel Kalsium
Penghambat channel kalsium atau Flunarizine adalah penghambat masuknya kalsium dengan cara ikatan calmudolin dan aktivitas hambatan histamin H1. Obat ini efektif untuk mencegah migren, penyakit vaskular periferal terbuka, vertigo, dan sebagai terapi tambahan pada pasien epilepsi.

4.      4.  Apa ES dari antagonisme dopamin? Cara menangani
Jawab :
Beberapa kasus gejala ekstrapiramidal mungkin terjadi (namun insiden dan keparahannya jauh lebih ringan), seperti: tremor, rigiditas, hipersalivasi, bradikinesia, akathisia, distonia akut. Jika bersifat akut, gejala ini biasanya ringan dan akan hilang dengan pengurangan dosis dan/atau dengan pemberian obat antiparkinson bila diperlukan.

5.     5. Obat yang bekerja sebagai peningkat motilitas GI dapat digunakan sebagai antiemetik. Jelaskan kerja senyawa tersebut shga dapat sbg antiemetik
Jawab:
Metoklopramid meningkatkan tonus sfingter esofagus. Membantu percepat pengosongan lambung dan meningkatkan perpindahan usus halus, kemungkinan lewat pelepasan asetikolin.

6.      6.  Antiemetik yang aman untuk ibu hamil. Jelaskan
Jawab:
Mual muntah yg biasanya terjadi pada ibu hamil biasanya akan hilang sendirinya  seiring dengan pertambahan masa khamilan. Antiemetik biasanya digunakan untuk kasus mual muntah yang hebat, sebaikna diberikan siklizin 3xsehari 50 mg, meklizin 1xsehari 12,5-25 mg, atau proklorperazin 2 x sehari 25mg rektal. Vitamin b6 (piridoksin) 3  sehari 25 mg telah dibuktikan evektivitasnya sebgai obat tunggal atau bersamaan dengan suatu antihistamin. Pada dosis yang digunakan, obat-obat tsb tidak mengganggu perkembangan janin.

7.     7.   Antiemetik yang tepat untuk khemoterapi. Jelaskan
Jawab:
·         Pada obat emetogen ringan/sedang: metoklopramid oral 10-20 mg atau 50-100 mg iv. Bila terjadi gejala ekstrapiramidal, obat ini dapat diganti antagonis serotonin trkombinasi dengan deksametason 3-4 mg dd 4 mg atau lorazepam 1-2 mg.
·         Pada obat emetogen kuat: kombinasi tiga obat (triple therapy) yaitu antagonis serotonin bersama deksametason, dan lorazepam yang diberikan secara iv. Bila perlu antagonis serotonin dapat dilanjutkan 3 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar