DASAR
TEORI
Kromatografi
gas adalah metode analisis yang didasarkan pemisahan fisik zat organik atau
anorganik yang stabil pada pemanasan dan mudah diatsirikan. Kromatografi gas
digunakan untuk memisahkan campuran yang komponen – komponennya dapat menguap
pada suhu percobaan ( sampai 400oC) dengan menggunakan gas sebagai
fase gerak.
Metode kromatografi gas ada 2 macam :
a.
Kromatografi Gas Padat
Dasar
kerja dari KGP adalah absorbsi (serapan). Dengan alasan ini maka KGP sangat
sukar digunakan berulang dengan hasil yang sama. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan – kenyataan bahwa :
1. Aktivitas
dari penyerap (absorbent) tergantung pada cara pembuatannya.
2. Juga
aktifitas tergantung pada bagaimana ia diperlakukan setelah pembuatannya.
Kromatografi
gas padat :
-
Fase diam adalah butiran – butiran
absorben padat
-
Fase gerak adalah gas
-
Mekanisme pemisahan komponen sampel
adalah perbedaan fisik absorbsi oleh fase diam.
b.
Kromatografi Gas Cair :
-
Fase diam adalah cairan yang disalutkan
tipis pada pemukaan butiran padat sebagai pendukung
-
Fase gerak adalah gas
-
Mekanisme pemisahan adalah perbedaan
partisi komponen sampel diantara fase cair dan fase gas.
Gas
yang merupakan fase bergerak sangat cepat mengadakan kesetimbangan antara fase
bergerak dengan fase diam. Kecepatan gas yang tinggi dapat juga digunakan.
Hingga waktu pemisahan sangat cepat (diukur dalam menit).
Prinsip kerja dari
kromatografi gas adalah sebagai berikut :
Sampel diuapkan kolom terjadi pemisahan detektor kondensator
Keuntungan dari kromatografi gas adalah
:
·
Waktu analisis cepat
·
Dapat memisahkan senyawa dengan baik
·
Dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi yang tepat dari setiap komponen
·
Dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan tiap puncak
·
Kepekaan tinggi, mudah dijalankan dan
dapat dipahami
Gas yang biasa dipakai adalah helium,
argon, nitrogen. Syarat gas pembawa adalah :
a.
Lembam untuk mencegah antar aksi dengan
cuplikan atau pelarut,
b.
Mudah dipakai dan murni,
c.
Cocok untuk detekyor yang digunakan.
Syarat senyawa yang dapat dianalisis
dengan alat KGC :
-
Berwujud gas
-
Cairan yang mudah menguap
-
Larutan titik didih rendah
DATA
Kondisi kecepatan
|
N
|
HETP
|
Tf
|
Resolusi
|
200 ml/menit
a. Menthol
b. Kamfer
c. campuran
|
631,685
133,558
|
0,317
1,497
|
0,963
0,952
|
0,841
|
300 ml/menit
a. Menthol
b. Kamfer
c. campuran
|
192,573
112,5603
|
1,0386
1,777
|
0,918
0,892
|
0,4982
|
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini
praktikan melakukan analisis senyawa dengan menggunakan Kromatografi Gas (KG)
untuk mengetahui pengaruh perbedaan kecepatan aliran fase gerak terhadap waktu
retensi.
Kegunaan umum KG adalah
waktu analisis cepat, dapat memisahkan senyawa dengan baik, dapat digunakan
untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari setiap komponen, dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan tiap puncak, kepekaan tinggi, dan mudah dijalankan serta
dapat dipahami.
Dalam percobaan ini
senyawa yang dianalisis adalah Menthol, Kamfer, dan campuran keduanya. Fase
gerak yang digunakan adalah gas.
Pada kromatografi gas
padat terdapat adsorbsi (absorpsi) dan dalam kromatografi gas cair terdapat
partisi. Resolusi (daya pisah) dalam dua tetapan yang berbeda juga memiliki nilai
yang berbeda. Resolusi merupakan ukuran apakah suatu senyawa terpisah secara
baik atau tidak dengan senyawa lain. Perubahan kecil pada nilai waktu retensi
(tR) mengakibatkan perubahan resolusi yang signifikant.
Pada
kecepatan 200 ml/menit jumlah pelat teoritis (N) Menthol adalah 631,685; HETP
adalah 0,317; dan nilai Faktor Simetris (Tf) adalah 0,963. Jumlah
pelat teoritis (N) Kamfer adalah 133,559; HETP adalah 1,497; dan nilai Faktor
Simetris (Tf) adalah
0,952.
Sehingga ketika dua sampel tersebut dicampurkan, resolusinya adalah 0,841.
Pada
kecepatan 300 ml/menit jumlah pelat teoritis (N) Menthol adalah 192,573; HETP
adalah 1,0386; dan nilai Faktor Simetris (Tf) adalah 0,918. Jumlah
pelat teoritis (N) Kamfer adalah 112,5603; HETP adalah 1,777; dan nilai Faktor
Simetris (Tf) adalah
0,892.
Sehingga ketika dua sampel tersebut dicampurkan, resolusinya adalah 0,4982.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar